Thursday, January 9, 2025

Contoh Jurnal MOOC PPPK Tahun 2024

Nama Lengkap                        :

NIP                                             :

Jabatan                                    :

Instansi                                    :

 

Rangkuman

A.     AGENDA 1: SIKAP PERILAKU BELA NEGARA

Wawasan Kebangsaan dan Nilai – nilai Bela Negara

Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan kesadaran terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa dan negara demi mencapai masyarakat yang aman , adil, makmur dan sejahtera.

Pendidikan kewarganegaraan di Indonesia memiliki tujuan untuk membentuk sikap dan perilaku warga negara yang memahami pentingnya wawasan kebangsaan dan nilai bela negara. Dalam konteks ini, Agenda 1 Sikap Perilaku Belajar Negara mencakup pembelajaran mengenai pentingnya memiliki wawasan kebangsaan yang kuat, serta nilai-nilai bela negara yang menjadi fondasi dalam menjaga kedaulatan dan kehormatan bangsa.

Wawasan kebangsaan adalah pemahaman mendalam tentang identitas bangsa, sejarah, dan budaya yang menjadi dasar bagi kesatuan negara. Wawasan ini penting untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, kebanggaan akan identitas nasional, dan kesadaran akan pentingnya mempertahankan kemerdekaan. Nilai bela negara mengacu pada kesadaran dan tanggung jawab setiap warga negara untuk turut serta dalam mempertahankan kedaulatan negara, baik dalam bentuk perlawanan terhadap ancaman militer maupun melalui kontribusi sosial, ekonomi, dan budaya.

Wawasan Kebangsaan dan Pembentukan Sikap Nasionalisme:

Nilai-nilai bela negara, seperti semangat gotong royong, persatuan, dan kesatuan, dapat diinternalisasi melalui pembelajaran yang bersifat reflektif dan aplikatif. Pembelajaran ini harus disampaikan secara kontekstual, menyesuaikan dengan dinamika sosial yang ada agar dapat lebih mudah diterima dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

Analisis Isu Kontemporer:

Dalam menghadapi dinamika global, setiap warga negara perlu mampu menganalisis isu-isu kontemporer yang mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara. Isu-isu seperti radikalisasi, terorisme, perubahan iklim, ketegangan geopolitik, dan digitalisasi memerlukan pemahaman yang mendalam agar dapat diambil langkah-langkah yang tepat dalam menjaga keamanan dan ketahanan negara. Seiring dengan perkembangan global yang pesat, ancaman terhadap negara tidak hanya berupa serangan fisik, tetapi juga ancaman non-fisik seperti disintegrasi sosial, radikalisasi, perubahan iklim, dan ancaman digital. Oleh karena itu, penting bagi warga negara untuk memahami dan menganalisis isu-isu kontemporer yang sedang berkembang serta membekali diri dengan kesiapsiagaan bela negara.

Analisis Isu Kontemporer dalam Konteks Pendidikan Bela Negara:

Pendidikan kewarganegaraan yang melibatkan analisis isu-isu kontemporer, seperti perubahan iklim, politik global, terorisme, serta tantangan ekonomi global, sangat penting untuk memberikan perspektif yang lebih luas tentang ancaman yang mungkin dihadapi oleh negara. Isu-isu ini membutuhkan pemahaman yang mendalam mengenai bagaimana menghadapi isu isu tersebut.

 


Kesiapsiagaan Bela Negara

Kesiapsiagaan Bela Negara di Era Digital:

Di era digital, ancaman terhadap negara bukan hanya berasal dari medan perang fisik, tetapi juga dari serangan cyber dan informasi palsu (hoaks) yang dapat memecah belah masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan mengenai literasi digital dan kesiapan mental untuk menghadapi provokasi online sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran bela negara.

Kesiapsiagaan bela negara di era digital juga mencakup kesiapan dalam menghadapi konflik sosial yang bisa dipicu oleh berita palsu atau ujaran kebencian yang tersebar luas di media sosial. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan yang mencakup keterampilan analitis dan literasi media menjadi sangat krusial.

Kesiapsiagaan bela negara mencakup kesiapan fisik, mental, dan sosial untuk menghadapi berbagai ancaman. Ini termasuk kesiapan untuk bertindak dalam keadaan darurat, mendukung kebijakan pemerintah terkait pertahanan, serta keterlibatan dalam kegiatan sosial yang memperkuat ketahanan negara. Pembentukan sikap bela negara tidak hanya dilihat dalam konteks militer, tetapi juga dalam kontribusi terhadap kebijakan nasional dan pembangunan bangsa.

           

B.      AGENDA 2 : NILAI-NILAI DASAR ASN BER AKHLAK

-. Berorientasi Pelayanan

    1. Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat

    2. Ramah, Cekatan, Solutif dan dapat diandalkan

    3. Melakukan Perbaikan Tiada Henti

-. Akuntabel

   1. Melaksanakan Tugas dengan Jujur, Bertanggung Jawab, Cermat, Disiplin, dan Berintegrasi                                    

       Tinggi.

   2. Menggunakan Kekayaan dan Barang Milik Negara Secara Bertanggung Jawab, Efektif, dan

       Efisien

   3. Tidak Menyalah gunakan Kewenangan Jabatan

-. Kompeten

   1. Meningkatkan Kompetensi Diri Untuk Menjawab Tantangan Yang Selalu Berubah

   2. Membantu Orang lain Belajar

   3. Melaksanakan Tugas dengan Kualitas Terbaik

-. Harmonis

   1. Menghargai Setiap Orang Apapun Latar Belakangnya

   2. Suka Menolong Orang lain

   3. Membangun Lingkungan Kerja yang Kondusif

-. Loyal

   1. Memegang Teguh Ideologi Pancasila Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

       Tahun 1945, Setia Kepada NKRI Serta Pemerintahan Yang Sah

   2. Menjaga Nama Baik Sesama ASN Pimpinan Instansi dan Negara

   3. Menjaga Rahasia Jabatan dan Negara

-. Adaptif

  1. Cepat Menyesuaikan diri Menghadapi Perubahan

  2. Terus Berinovasi dan Mengembangkan Kreativitas

  3.  Bertindak Proaktif

-. Kolaboratif

   1. Memberi Kesempatan Kepada Berbagai Pihak Untuk Berkontribusi

   2. Terbuka dalam Bekerja sama Untuk Menghasilkan Nilai Tambah.

   3. Menggerakan Pemanfaatan Berbagai Sumber Daya Aktif Untuk Tujuan Bersama

 

C.   AGENDA 3. KEDUDUKAN DAN PERAN ASN DALAM NKRI

-.  Smart ASN

Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki kedudukan yang sangat penting dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebagai pelaksana kebijakan pemerintah, ASN berperan strategis dalam mewujudkan tujuan nasional dan memajukan kesejahteraan masyarakat. Dalam konteks ini, dua aspek penting yang perlu dibahas adalah Smart ASN dan Manajemen ASN, yang merupakan elemen-elemen kunci dalam memastikan keberhasilan fungsi pemerintahan dan pelayanan publik.

 

1. Smart ASN

Smart ASN merujuk pada ASN yang memiliki kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan global dan perubahan dinamis dalam pemerintahan. Smart ASN tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kecakapan emosional, sosial, dan moral untuk menjalankan tugasnya dengan baik. Konsep Smart ASN menekankan pada kompetensi yang mencakup dua dimensi utama: kompetensi teknis dan kompetensi sosial.

Kompetensi Teknis: ASN yang kompeten secara teknis mampu melaksanakan tugas administratif dengan efisien dan efektif. Mereka dilatih untuk memahami dan menguasai tugas-tugas spesifik sesuai dengan bidang pekerjaan yang mereka jalani. Misalnya, dalam bidang keuangan, ASN harus menguasai sistem anggaran dan pengelolaan keuangan negara dengan baik.

Kompetensi Sosial dan Emosional: ASN harus mampu bekerja sama dalam tim, berkomunikasi dengan baik, dan memiliki sikap profesional dalam menghadapi publik. Kecerdasan emosional juga menjadi faktor penting, mengingat ASN sering berhadapan dengan situasi yang menuntut pengelolaan emosi yang baik, seperti menangani keluhan masyarakat atau menghadapi tekanan dalam pekerjaan.

Penerapan Smart ASN dalam praktik pemerintahan tidak hanya meningkatkan kinerja individu ASN, tetapi juga berdampak pada kualitas pelayanan publik. Dengan adanya ASN yang cerdas, kreatif, dan inovatif, pelayanan kepada masyarakat menjadi lebih cepat, akurat, dan dapat diandalkan.

 

2. Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah rangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan evaluasi terhadap seluruh aspek yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya manusia di lingkungan pemerintahan. Manajemen ASN yang baik berfungsi untuk memastikan bahwa setiap ASN yang bekerja di pemerintahan memiliki kompetensi yang tepat sesuai dengan kebutuhan organisasi dan dapat menjalankan tugas dengan optimal. Ada beberapa aspek penting dalam manajemen ASN yang perlu diperhatikan.

Rekrutmen dan Seleksi: Proses penerimaan ASN harus dilaksanakan secara transparan, adil, dan berdasarkan pada prinsip meritokrasi, yang menjamin bahwa yang diterima adalah individu yang paling kompeten dan mampu menjalankan tugas dengan baik. Seleksi ASN yang baik akan menghasilkan pegawai negeri yang berkualitas, yang berfungsi sebagai pilar pembangunan bangsa.

Pengembangan Karir dan Pendidikan: ASN harus diberikan peluang untuk mengembangkan diri melalui pelatihan, pendidikan, dan pengalaman kerja yang sesuai dengan tuntutan zaman. Pengembangan karir yang baik memastikan ASN tidak hanya sekedar menjadi pegawai, tetapi juga dapat berkembang menjadi pemimpin yang kompeten dalam berbagai tingkatan pemerintahan.

Penilaian Kinerja: Sistem evaluasi dan penilaian kinerja yang objektif dan berbasis pada pencapaian target kerja sangat penting dalam manajemen ASN. Penilaian kinerja membantu dalam menentukan langkah-langkah pembinaan lebih lanjut, serta memberikan penghargaan kepada ASN yang berprestasi.

Sistem Penghargaan dan Sanksi: Penghargaan atas prestasi dan kinerja yang baik akan memberikan motivasi bagi ASN untuk terus meningkatkan kualitas pekerjaannya. Sebaliknya, penerapan sanksi terhadap ASN yang tidak menunjukkan kinerja yang baik diperlukan agar ada efek jera dan terciptanya kedisiplinan.

 

Manajemen ASN yang efektif dapat menciptakan pemerintahan yang bersih, profesional, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini, manajemen ASN tidak hanya berfokus pada peningkatan kinerja individu, tetapi juga pada peningkatan kualitas organisasi pemerintahan secara keseluruhan.

            KESIMPULAN

ASN memainkan peran yang sangat penting dalam menunjang jalannya pemerintahan di NKRI. Untuk itu, pengembangan ASN yang tidak hanya mengedepankan kompetensi teknis, tetapi juga kompetensi sosial dan emosional menjadi sangat penting, sehingga tercipta Smart ASN. Selain itu, manajemen ASN yang baik akan memastikan pengelolaan sumber daya manusia yang efektif, transparan, dan profesional, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik di Indonesia. Penerapan prinsip-prinsip ini akan memperkuat posisi ASN dalam mewujudkan tujuan negara, menjadikan pemerintahan Indonesia lebih efisien, bersih, dan berdaya saing.

 

 

 

 

  

 

 

 

           

 

 

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon